Newslampungterkini.com, Lampung Timur – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) membidik pengembangan desa wisata di Kabupaten Lampung Timur dengan menggandeng Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Wilayah Lampung.
Hal itu diungkapkan Wagub Nunik saat melakukan kunjungan di Desa Nabang Baru, Kecamatan Margatiga Kabupaten Lampung Timur, Kamis (27/2/2020).
Dalam kunjungan itu, Nunik menemukan lokasi yang berpotensi menjadi destinasi wisata, salah satunya terdapat beberapa sumber mata air.
“Ada sumber mata air yang bagus dan selama ini tidak berhenti mengalir dan ini menjadi potensi pariwisata yang juga menurut warga desa bisa kita sama-sama kembangkan,” ujar Nunik.
Nunik mengatakan, dari desa wisata tersebut, diharapkan nantinya mampu memberikan peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar.
Untuk tema pembangunan desa wisata sendiri, Nunik menyebutkan nantinya lebih kepada destinasi wisata keluarga.
“Peran kami Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kabupaten Lampung Timur akan mendampingi. Semua tetap di tangan warga masyarakat desa dan yang pasti bagaimana kita mengelola potensi desa kita ini semaksimal mungkin, bermanfaat dan hasilnya kembali lagi untuk desa,” katanya.
Menurutnya, wisata ini menjadi pilihan destinasi alternatif untuk warga di kota untuk datang menikmati suasana desa.
Untuk itu, Wagub berharap desa wisata tersebut dapat diwujudkan namun dalam pembangunannya nanti, untuk tidak merusak keindahan yang sudah ada.
“Di sini sejuk banget, ada sumber air, sawah, kita kelola tetapi jangan sampai merusak keindahan dan keasliannya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa lokasi desa wisata tersebut juga akan bersinergi dan akan dibina bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Wilayah Lampung. Seperti diketahui, Wagub Nunik juga merupakan Ketua Iluni UI Lampung.
Nunik menuturkan bahwa perlu dukungan bersama guna mewujudkannya. “Kita akan bicarakan apa yang bisa kita bantukan termasuk kunjungan hari ini juga menjadi pijakan kita untuk merencanakan kedepannya,” tandasnya.
Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim meninjau pembangunan ruas Jalan Provinsi yang menuju Kawasan Industri Maritim (KIM) dan destinasi wisata Teluk Kiluan, Kamis,16 Januari 2020, kemarin.
Menurut Nunik, saat ini Pemprov Lampung tengah membidik perbaikan di empat ruas jalan di kawasan tersebut, yaitu Simpang Teluk Kiluan – Simpang Umbar, Simpang Umbar – Putih Doh, Putih Doh – Kuripan, dan Kuripan – Simpang Kota Agung.
“Kabupaten Tanggamus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Lampung. Tidak tanggung tanggung Rp30 miliar lebih total dana akan diggelontorkan guna membangun infrastruktur menuju destinasi wisata yang ada di Tanggamus,” ujar Nunik saat meninjau jalan di Simpang Kota Agung.
Seperti diketahui, Teluk Kiluan kini menjadi spot destinasi wisata yang diincar para wisatawan. Karena menyajikan atraksi lumba-lumba yang melompat di perairan terbuka.
Bukan hanya itu, Teluk ini juga terkenal dengan keindahan biota lautnya. Para wisatawan dapat menyewa perahu untuk melihat kekayaan laut di Teluk Kiluan.
Presiden Jokowi sendiri telah menginstruksikan untuk membangun infrastruktur jalan, terutama di wilayah wisata. Sinergitas dalam peningkatan akses jalan menuju destinasi wisata menjadi program anatara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan potensi ekonomi, industri, dan pariwisata. (*)
Newslampungterkini.com, Pesisir Barat – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) meninjau pembangunan ruas Jalan Provinsi yang berada di ruas jalan Abdul Malik, Pesisir Barat, Senin (20/1/2020).
Peninjauan tersebut dilakukan Wagub Nunik untuk memastikan bahwa pembangunan jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung memberikan manfaat dirasakan oleh masyarakat.
Menurut Wagub Nunik, pembangunan ruas jalan ini telah dilakukan pada tahun 2019 dan dilanjutkan tahun 2020 ini.
“Apa yang sudah dibangun di tahun 2019 akan dillanjutkan ditahun 2020 ini, termasuk pembangunan ruas jalan Abdul Malik kita,” ujar Wagub Nunik.
Untuk kelanjutan pembangunan di tahun 2020, Nunik menyebutkan digelontorkan APBD Provinsi Lampung sebesar Rp 1,98 miliar.
Sedangkan sebelumnya pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Lampung telah menganggarkannya sebesar Rp 2,5 miliar.
Lampung Geh, Lampung Utara – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) memberi semangat pada Kabupaten Lampung Utara untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) di tahun 2020. Hal tersebut dilakukan Wagub Nunik saat acara Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kabupaten Utara, di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (15/1).
“Kami optimistis pada tahun 2020 Kabupaten Lampung Utara Insyallah menjadi Kabupaten Layak Anak, hanya tinggal kita wujudkan,” ujar Nunik.
Nunik mengatakan melalui KLA akan memotivasi anak-anak di Provinsi Lampung untuk mewujudkan Provinsi Lampung Layak Anak (Provila). Menurut Nunik, KLA bukan tentang mengejar penghargaan, tetapi menjadi barometer agar daerah bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak.
Wagub Lampung Chusnunia Chalim, Rabu (15/1) | Foto : Humas Pemprov Lampung
“Apa yang kita buat akan menjadi sia-sia kalau kita tidak mempersiapkan generasi penerus kita yang baik,” ujarnya.
Nunik juga mengatakan Provinsi Lampung berkeinginan menjadi provinsi yang memperhatikan hak-hak perempuan. Pihaknya mengharapkan pengarusutamaan gender menjadi basis untuk membuat kebijakan. Perempuan harus berdaya karena kalau kita bicara kualitas keluarga, erat kaitannya dengan peran perempuan dalam rumah tangga, karena rumah tangga adalah hal yang paling inti agar keluarga di Indonesia ini menjadi keluarga yang berkualitas.
Pada acara ini, Nunik juga mengampanyekan Gerakan Masyarakat Lampung Bebas Stunting. Nunik menyebutkan dengan berkerja keras seluruh pihak, stunting di Provinsi Lampung di angka 27 persen sekaligus di bawah angka nasional. Namun demikian, Nunik mendorong semangat agar angka stunting tersebut terus menurun di Provinsi Lampung.
“Kita ingin turunkan lagi sampai seminimal mungkin agar tidak ada lagi stunting di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Nunik meminta kerjasama seluruh instansi terkait di Kabupaten Lampung Utara agar terus melakukan koordinasi sehingga penanganan stunting bisa lebih maksimal.
“Karena itu butuh komitmen bersama. Kami punya optimisme di Kabupaten Lampung Utara, ini isu yang sangat penting tentang anak menyangkut masa depan anak kita, persoalan stunting ini harus ditangani sampai tuntas,” katanya.
Sementara itu, Plt. Bupati Lampung Utara, Budi Utomo diwakili Pj. Sekretaris Daerah, Sofyan mengatakan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara berkomitmen untuk mewujudkan Kabupaten Lampung Utara sebagai Kabupaten Layak Anak.
Komitmen tersebut, kata Sofyan, dibuktikan dengan dibentuknya Gugus Tugas yang melibatkan OPD terkait, serta melaksanakan sosialisasi program KLA ke kecamatan dan desa-desa.
“Selain itu, melakukan pembinaan Forum Anak Daerah (FAD), dan bahkan telah turut pula mengikuti penilaian KLA meskipun belum berhasil masuk dalam nominasi,” ujar Sofyan.
Sofyan menyebutkan pada 2019, Pemerintah Kabupaten Lampung Utara juga telah menetapkan 26 PAUD/TK, 74 SD, dan 37 SMP sebagai sekolah yang masuk ke dalam Program Sekolah Ramah Anak.
“Hal lni dimaksudkan untuk menjamin dan melindungi hak anak, serta memastikan lingkungan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, tenteram, rukun dan damai,” katanya.
Terhadap perlindungan perempuan dan anak, Sofyan menjelaskan pada tahun 2015 juga telah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak dengan nama Nuwo Singgahan Intan Permato.
“Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini kami bentuk dalam rangka untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya tindak kejahatan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.
Kemudian, untuk Program Gerakan Masyarakat Lampung Bebas Stunting, Sofyan mengatakan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada 20 Agustus 2019 telah melakukan penandatanganan komitmen percepatan penurunan stunting menuju Kabupaten Lampung Utara bebas stunting tahun 2023.
“Untuk diketahui, bahwa Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 110 Kabupaten yang menjadi prioritas dalam intervensi stunting dan di tahun 2020 ini Lampung Utara menjadi prioritas kabupaten lokus stunting,” katanya.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan sertifikat warisan budaya tak benda (panggeh dan ringget) sekaligus pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita. Wagub Nunik juga melakukan senam Germas bersama dan meninjau pasar murah. (**)
Newslampungterkini.com, Lampung Tengah – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) meninjau pembangunan jalan Ruas Kota Gajah – Simpang Randu, Kabupaten Lampung Tengah. Selasa (7/1/2020)
Peninjauan dilakukan guna memastikan kondisi pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan Provinsi berjalan baik.
Wagub juga ingin memastikan bahwa kualitas pembangunan jalan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang melintas jalan tersebut.
Menurut Wagub pembangunan jalan ruas Kota Gajah – Simpang Randu telah dilakukan pada tahun 2019 dan dilanjutkan tahun 2020 ini.
“Pembangunan jalan ruas Kota Gajah – Simpang Randu kita lanjutkan apa yang sudah dibangun ditahun 2019 di tahun 2020 ini,” ujar Wagub Nunik.
Nunik mengatakan, pembangunan ruas jalan tersebut menggunakan rigid (perkerasan kaku dari beton). “Karena jika aspal biasa cepat kembali rusak,” katanya.
Untuk kelanjutan pembangunan di tahun 2020, Nunik menyebutkan digelontorkan APBD Provinsi Lampung sebesar Rp6,5 miliar. Sebelumnya pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Lampung telah menganggarkan sebesar Rp4 miliar.
Wagub Nunik menjelaskan tidak hanya ruas Kota Gajah – Simpang Randu yang dianggarkan Pemerintah Provinsi Lampung, tapi juga ruas jalan lainnya.
Saat melakukan peninjauan, Wagub Nunik didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung Mulyadi Irsan. (Bbg/Adpim)
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG — Delapan kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Lampung akan segera mewujudkan kabupaten/kota layak anak (KLA) tahun ini. Saat ini, baru terdapat tujuh kabupaten/kota di Lampung yang telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat sebagai KLA.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia mengatakan, pemprov telah memacu agar delapan kabupaten/kota lagi di Lampung segera mewujudkan sebagai daerah KLA. “Karena masih ada delapan kabupaten/kota yang masih perlu menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Lampung,” katanya, Senin (6/1).
Menurut dia, dicapainya tujuan KLA itu untuk menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pemprov Lampung sendiri telah mengeluarkan kebijakan yang menyangkut Perlindungan Anak dan Hak-Hak Anak.
Yakni Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelayanan Terpadu terhadap Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan. Kemudian Perda Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pelayanan terhadap Hak-hak Anak, dan Perda Provinsi Lampung Nomor 35 Tahun 2017 tentang Perlindungan Anak.
Mantan Bupati Lampung Timur tersebut mengatakan, sesuai dengan program kerja dan agenda yang telah ditetapkan yaitu “Lampung Ramah Perempuan dan Anak”, hal tersebut akan menjadikan Lampung sebagai Provinsi Ramah Perempuan dan Anak.
“Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota. Insya Allah, dengan adanya program kerja tersebut dan didukung dengan koordinasi dan sinergitas stakeholder terkait Provinsi Lampung dapat menjadi Provila,” katanya.
Guna meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam perlindungan anak, Pemprov Lampung bersama pemerintah pusat dan kabupaten/kota, juga mengeluarkan program terpadu, yaitu Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
“Melalui kebijakan PATBM tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan pada anak serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam menangani kekerasan terhadap anak dengan melakukan jejaring dengan lembaga layanan yang tersedia,” kata mantan anggota DPR-RI dari F-KB tersebut.
BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong mewujudkan kota layak anak. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat menjadi Inspektur Upacara pada Upacara Mingguan di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur Lampung, Senin, 6 Januari 2020.
Chusnunia Chalim mengatakan untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) sehingga target Provinsi Layak Anak (Provila) dapat terwujud. Nunik menambahkan sejauh ini sudah terdapat 7 kabupaten/kota yang telah mendapatkan penghargaan Kabupaten Kota Layak Anak (KLA) dari Pemerintah Pusat. Namun masih ada 8 kabupaten yang harus dipacu agar segera meraih KLA.
“Karena masih ada delapan Kabupaten/ Kota yang masih perlu menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas/ Intansi terkait,” katanya.
Kemudian ia mengatakan dicapainya tujuan KLA itu untuk menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pemprov Lampung sendiri telah mengeluarkan kebijakan yang menyangkut Perlindungan Anak dan Hak-Hak Anak. Yakni Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelayanan Terpadu terhadap Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan.
“Kemudian Perda Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pelayanan terhadap hak-hak anak dan Perda Provinsi Lampung Nomor 35 Tahun 2017 tentang Perlindungan Anak,” katanya.
Nunik menjelaskan sesuai dengan program kerja dan agenda yang telah ditetapkan yaitu “Lampung Ramah Perempuan dan Anak” dimana akan menjadikan Lampung sebagai Provinsi Ramah Perempuan dan Anak. Nunik berharap pada tahun 2020 ini, dapat merekatkan kembali, memperteguh dan mempertebal keyakinan untuk tetap membangun komitmen bersama guna mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya yang Aman, Berbudaya, Maju, Berdaya Saing, dan Sejahtera.(ADPIM)
“Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota. Insya Allah, dengan adanya program kerja tersebut dan didukung dengan koordinasi dan sinergitas stakeholder terkait Provinsi Lampung dapat menjadi Provila,” katanya.
Guna meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam perlindungan anak, Pemprov Lampung bersama pemerintah pusat dan Kabupaten/Kota juga mengeluarkan program terpadu, yaitu Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
“Melalui kebijakan PATBM tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan pada anak serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam menangani kekerasan terhadap anak dengan melakukan jejaring dengan lembaga layanan yang tersedia,” kata Nunik.
Newslampungterkini.com, Bandar Lampung – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) memacu 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) sehingga target Provinsi Layak Anak (Provila) dapat terwujud.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Nunik saat menjadi Inspektur Upacara pada Upacara Mingguan dilingkungan Pemprov Lampung, di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur Lampung, Senin (6/1/2020).
Nunik mengatakan sejauh ini sudah terdapat 7 kabupaten/kota yang telah mendapatkan penghargaan Kabupaten Kota Layak Anak (KLA) dari Pemerintah Pusat. Namun masih ada 8 kabupaten yang harus dipacu agar segera meraih KLA.
“Karena masih ada delapan Kabupaten-Kota yang masih perlu menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas/ Intansi terkait,” ujarnya.
Menurut Nunik, dicapainya tujuan KLA itu untuk menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pemprov Lampung sendiri telah mengeluarkan kebijakan yang menyangkut Perlindungan Anak dan Hak-Hak Anak. Yakni Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelayanan Terpadu terhadap Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan.
“Kemudian Perda Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pelayanan terhadap hak-hak anak dan Perda Provinsi Lampung Nomor 35 Tahun 2017 tentang Perlindungan Anak,” ujar Wagub Nunik.
Selain itu, sambung Nunik, sesuai dengan program kerja dan agenda yang telah ditetapkan yaitu “Lampung Ramah Perempuan dan Anak” dimana akan menjadikan Lampung sebagai Provinsi Ramah Perempuan dan Anak.
“Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota. Insya Allah, dengan adanya program kerja tersebut dan didukung dengan koordinasi dan sinergitas stakeholder terkait Provinsi Lampung dapat menjadi Provila,” katanya.
Guna meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam perlindungan anak, Pemprov Lampung bersama pemerintah pusat dan Kabupaten/Kota juga mengeluarkan program terpadu, yaitu Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
“Melalui kebijakan PATBM tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan pada anak serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam menangani kekerasan terhadap anak dengan melakukan jejaring dengan lembaga layanan yang tersedia,” kata Nunik.
Nunik berharap pada tahun 2020 ini, dapat merekatkan kembali, memperteguh dan mempertebal keyakinan untuk tetap membangun komitmen bersama guna mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya yang Aman, Berbudaya, Maju, Berdaya Saing, dan Sejahtera.
Pesawaran, (Media-merdeka.com)— Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim bersama ratusan petani melakukan tradisi Mapak Toyo atau jemput air dan tebar benih ikan di Bendungan Argoguruh, Tegineneng, Selasa (31/12/2019).
Tradisi ini dilakukan menandai masuknya musim rendeng tahun 2020 dan untuk mengingatkan agar masyarakat menjaga bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan khususnya di sungai.
“Pemerintah berharap Kegiatan Mapak Tayo ini dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga mata air sebagai sumber kehidupan, dengan harapan nantinya sungai akan bersih dari sampah dan bisa kembali berfungsi normal untuk mengairi lahan pertanian masyarakat,” ujar Wagub Nunik.
Nunik menjelaskan pada musim rendeng tahun 2020, Irigasi Sekampung dilakukan secara partisipatif dan profesional untuk mendukung peningkatan produktifitas pertanian.
“Sistem akan ditanami padi. Musim tanam rendeng dan gadu akan ditanami padi seluas 35.769 Hektare dan palawija seluas 19.741 hektare,” kata Nunik.
Nunik menilai ada kecenderungan semakin menurunnya sumber air yang disebabkan oleh lahan kritis pada daerah tampungan air. Juga semakin sulitnya mendapatkan air akibat menurunnya muka air tanah. Oleh sebab itu, perlu dibuat program terbaru melalui kegiatan konservasi lahan dan air.
“Air merupakan sumber segalanya bagi kehidupan, jika tidak ada air kita tidak bisa dapat melanjutkan kehidupan, maka dari itu sebagai rasa syukur kita akan nikmat dari Allah. Kita tidak akan bisa menghitung kenikmatan yang diberikan Allah ini salah satunya air yang cukup tidak kurang dan tidak berlebihan,” kata Wagub Nunik
Melalui acara ini, Nunik mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melaksanakan program hemat air.
Nunik juga melakukan tebar benih ikan di Irigasi Sekampung bersama para petani, Kadis Cipta Karya Budhi Darmawan dan Kadis Ketahanan Pangan Ali Zubaidi. (Red/Humas Prov Lampung)
Bandar Lampung (Lampost.co) –Pemerintah Provinsi Lampung mendukung kegiatan Asosiasi Experiental Learning Indonesia (AELI) untuk memajukan pembagunan desa dengan konsep desa pariwisata. Hal tersebut disampaikan dalam audensi yang dilakukan di Ruang Kerja Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, Kamis, 19 Desember 2019.
“Desa harus jadi kekuatan atau tulang punggung bangsa. Diharapkan dana desa yang diberikan pemerintah dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan. Salah satunya membangun desa pariwisata,” kata Wakil Gubernur Lampung Chusnunia.
Dia mengatakan pembangunan desa pariwisata ini nantinya harus memiliki pendamping agar dapat terbangun dengan baik dan dana yang disalurkan pemerintah dapat menjadi sumber kemandirian desa. Untuk mendukung kemajuan desa dan membantu promosi keberadaan desa wisata, Wagub juga menginisiasi pembuatan aplikasi desa wisata melalui digital yang diharapkan desa wisata semakin mudah diketahui.
“Misalnya mengembangkan potensi alam yang telah ada di desa, seperti sawah atau sungai yang dimaksimalkan lagi potensinya sehingga bisa menjadi ciri khas wisata, seperti contohnya Jalan Malioboro yang ada di Yogyakarta. Selain sebagai perdagangan sekaligus pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu Ketua AELI DPD Lampung, M Syaifullah mengatakan pihaknya akan mengadakan workshop yang membangun standar pengolaan kegiatan pariwisata yang akan dilaksanakan Januari tahun 2020. “Kami memiliki target menuju desa wisata dengan pengemasan yang epic dengan standar keamanan yang baik,” ujarnya.