SUKADANA (Lampost.co) — Dinas Kesehatan Lampung Timur mengimbau warga agar kembali mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, selain sedang musim pancaroba, pola berkembang biak serta serangan nyamuk penular penyakit DBD yaitu aedesaegypty juga sudah mulai berubah dan lebih sulit dideteksi.
Terbukti serangan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu, kini cenderung tidak mengenal musim. Dimana sejak Januari hingga akhir Oktober 2018, tercatat sudah 105 orang warga Lamtim yang diserang penyakit DBD tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamtim, Syamsu Rizal, kepada lampost.co, Selasa (13/11/2018) menjelaskan, DBD merupakan salah satu jenis penyakit yang tergolong sangat berbahaya. Sebab jika sudah terserang penyakit itu dan lambat atau salah dalam penanganannya maka dapat mengancam jiwa penderitanya.
Penyakit DBD tersebut dapat dengan cepat menular dan meluas menyerang warga lainnya melalui gigitan nyamuk aedesaegypty. Nyamuk ini menggigit orang yang menderita DBD, kemudian pindah menggigit orang lain sambil menyebarkan penyakit berbahaya tersebut.
Penyakit DBD, lanjut Rizal, biasanya marak muncul di musim hujan akibat banyaknya genangan air, sehingga sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk penular yaitu aedesaegypty. “Nyamuk tersebut biasanya aktif menggigit manusia mulai jam 9 pagi hingga jam 16.00 sore,” kata dia.
Namun sekarang hal itu sudah tidak dapat lagi diprediksi. Sebab pola perkembangbiakan serta pola serangan nyamuk aedesaegypty terhadap manusia, kini juga sudah mulai berubah. “Saat ini nyamuk aedes aegypty tidak lagi melulu bertelur di genangan-genangan air yang bersih dan jernih saja. Saat ini di genangan air yang keruh nyamuk tersebut juga mau bertelur dan berkembang biak,” katanya.
Kemudian pola serangan nyamuk tersebut terhadap manusia juga mulai berubah. Jika sebelumnya nyamuk itu aktif sekitar pukul 09.00 hingga 16.00, namun kini tidak demikian. “Saat ini nyamuk aedes aegypty tersebut aktif sepanjang hari, mulai pagi hari sekitar pukul 7 hingga sore hari sekitar pukul 17.00. Untuk itu harus lebih waspada lagi,” ujarnya.
Comments are closed.