Pemkab Lamtim Gelar Festival Lada Hitam

SUKADANA (Lampost.co)– Pemkab Lampung Timur gelar festival lada hitam, di Desa PutraAji II, kecamatan Sukadana, Rabu (5/9/2018).

Festival dibuka langsung Bupati Lamtim, Chusnunia Chalim. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Bantuan Sosial Provinsi Lampung, Desmaniar Romas, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur, Syahrudin Putera, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Lampung Timur, M. Yusuf HS, Kepala Dinas Perikanan Lampung Timur M. Faisal, Camat Sukadana, Mursid serta forkopimcam Sukadana.

Saat membuka acara itu Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim mencoba menjawab pertanyaan warga terkait harga lada yang sedang tidak bersahabat dengan petani. “Bapak ibu, jangankan bupati dan gubernur, presiden pun didatangi petani lada jawabannya sama. Kita tidak bisa menentukan harga lada, karena harga lada ditentukan oleh pasar, yang bisa kita lakukan adalah mendampingi petani-petani kita supaya tidak parah-parah amat situasinya,” kata dia.

Selanjutnya mengenai masalah bibit Bupati menjelaskan sudah di anggarkan pada anggaran Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. “Tapi saya ingin lebih mendalam, ternyata usulannya adalah bagaimana supaya petani-petani kita ditambah alat untuk bikin pupuk organik, dan ternyata kita sudah ada, maka nanti akan kita berikan satu unit untuk Desa Putra Aji II, nanti akan ditambahi lagi di 2019 ya”, ujar Chusnunia

Menurutnya, salah satu tujuan diadakannya festival ini ialah menyemangati para petani agar lebih semangat dalam bekerja. “Saya sebagai Bupati Lampung Timur mengucapkan terima kasih intinya senang dengan festival ini, saking kita ingin menyemangati petani-petani di daerah kita supaya lebih semangat lagi. Kalau nanti ada aspirasi lagi yang berkenaan dengan pertanian silahkan, tapi gak mungkin kalau 100% dituruti dan diwujudkan karena gantian dengan daerah lain,” katanya.

Selain membuka acara itu pada kesempatan sama juga dilakukan peninjauan stand pameran dan workshop serta dilakukan penyerahan secara simbolis bibit lada kepada kelompok tani setempat.

Sumber

Comments are closed.