SUKADANA (Lampost.co)–Belasan hektare lahan sawah di desa Kalibening, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, ditanami jagung oleh petani. Hal itu lantaran musim kemarau dan sulitnya mendapatkan air.
Petani di Desa Kalibening, Kecamatan Pekalongan, Subowo, kepada lampost.co, Senin (13/8/2018) menjelaskan, belasan hektare lahan sawah termasuk miliknya tersebut letaknya memang agak jauh dari saluran irigasi.
Karena letaknya agak jauh dari saluran irigasi, maka setiap musim kemarau lahan-lahan sawah tersebut selalu mengalami kekeringan sehingga samasekali tidak dapat ditanami oleh petani. Kalaupun sempat mendapat air dari saluran irigasi volume air yang masuk ke lahan sawah juga sangat minim. “Bahkan sering juga tidak pernah mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi, akibatya lahan-lahan sawah kami disini mengalami kekeringan,” kata Subowo.
Karena lahan sawah kering lanjut Subowo, petani tidak bisa menanam padi samasekali pada musim kemarau seperti saat ini. Sementara jika tidak bercocok tanam para petani samasekali tidak mendapatkan penghasilan.
Oleh sebab itulah supaya masih bisa tetap mendapatkan penghasilan pada musim kemarau, maka lahan-lahan sawah yang kering tersebut ditanami petani dengan tanaman pengganti yaitu tanaman jagung.
Tanaman jagung itu dipilih karena disamping tidak begitu banyak membutuhkan air seperti tanaman padi, hasilnya juga cukup lumayan. Dimana dalam kurun waktu 75 hingga 80 hari jagung sudah siap dipanen oleh petani.
Comments are closed.