Usai Diserang Tikus, Wereng dan Sundep, Tanaman Padi Petani di Sekampung Kini Diserang Ulat

SUKADANA (Lampost.co) — Serangan hama terhadap tanaman padi petani pada sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sekampung datang bertubi-tubi. Pasalnya setelah hama tikus, wereng, dan sundep, kini datang lagi hama lain yaitu ulat pelipat atau penggulung daun padi.

Serangan hama ulat pelipat daun yang menyerang tanaman padi berumur rata-rata 20 hari itu sudah muncul sejak sepekan terakhir. Serangan hama tersebut kian hari bukannya mereda tapi semakin menjadi-jadi. Akibatnya para petani khawatir hasil panen padi mereka nanti akan anjlok drastis.

Salah seorang petani di Desa Sambikarto, Kecamatan Sekampung Larto, kepada Lampost.co, Minggu (12/8/2018) mengatakan serangan hama terhadap tanaman padi di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sekampung memang benar-benar membuat para petani kelabakan dan kewalahan.

Sebab, serangan hama yang rata-rata cukup ganas itu datang bertubi-tubi dan silih berganti. Awalnya tanaman padi diserang hama tikus yang serangannya terhitung bersamaan dengan hama wereng. Akibatnya sangat fatal karena banyak tanaman padi yang puso sehingga para petani harus kembali mengulang menanam padi.

Baru sekitar 10 hari umur tanaman padi di tanam, kata Larto, muncul hama lain yaitu sundep menyerang tanaman padi muda tersebut. Akibat serangan hama sundep tersebut belasan hektare tanaman padi sekarat dengan sebagian daun menguning.

Serangan hama sundep belum mereda, sepekan terakhir dimana umur tanaman padi rata-rata sudah mencapai 20 hari muncul lagi hama lainnya yaitu ulat pelipat daun. Hama sebesar batang korek api dan berwarna kuning kecoklatan tersebut mengeluarkan benang untuk melipat daun padi. Ulat tersebut kemudian hidup di dalam lipatan daun padi dan memakan bagian dalam daun yang sudah dilipat.

Dijelaskan juga oleh dia, serangan ulat pelipat daun yang pertumbuhannya cepat besar itu juga cukup cepat dan menyebar. Sehingga dalam waktu sepekan sudah belasan hektare tanaman padi yang diserang.

Serangan hama ulat pelipat daun itu, kata dia, benar-benar membuat para petani kelabakan. Sebab serangan hama sundep saja belum mereda kini sudah muncul lagi hama lain menyerang tanaman padi yang sama. Disamping itu para petani juga kini sangat khawatir serangan hama-hama itu pada akhirnya nanti akan membuat hasil panen padi petani menjadi anjlok.

Dia meminta untuk kesekian kalinya, mendapat perhatian serius dari pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kabupaten Lamtim. Sebab tidak menutup kemungkinan hasil panen petani nantinya benar-benar anjlok drastis dan para petani akan mengalami kerugian yang cukup besar.

Sumber

Comments are closed.