Saibumi.com, Sukadana – Menyikapi pernyataan Pemerintah Provinsi Lampung yang menyatakan Lampung Timur menjadi salah satu dari tiga kabupaten tertinggi gizi buruk, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur Syamsurijal menyatakan sudah melakukan berbagai upaya menangani hal tersebut.
Langkah-langkah yang telah dilakukan, lanjutnya, antara lain menggerakkan seluruh komponen untuk bersama-sama melakukan kegiatan peningkatan gizi kurang bagi anak dan keluarga.
Lalu, menggalakkan program sambang gizi, meningkatkan kepedulian pada ibu hamil, melahirkan hingga pantauan pada 1000 hari pertama kehidupan
“Jumlah kasus gizi buruk Lamtim pada tahun 2011 sampai 2017 dari 35 penderita menjadi 14 orang. Dari laporan dan pantauan jajaran kami pada tahun 2018 belum ada,” kata dia kepada Saibumi.com melalui pesan singkat, Selasa, 3 April 2018.
Menurutnya, kurang gizi disebabkan banyak faktor, seperti kurangnya asupan makanan, kondisi saat melahirkan yang memprihatinkan, kondisi ibu hamil kurang gizi, menderita cacingan, serta faktor lingkungan kurang layak dengan sanitasi buruk.
“Makanan tambahan dan vitamin diberikan secara berkala, kondisi-kondisi tersebut menunjukkan perbaikan. Terkait penanganan gizi kurang ini merupakan lintas sektor,” ungkapnya. (*)
Comments are closed.