Saibumi.com, Lampung Timur – Berikan sosialisasi sekaligus meluncurkan Kartu Petani Berjaya untuk Provinsi Lampung Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019-2024 nomor urut 3 yakni Arinal- Nunik mengunjungi secara langsung para petani di Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur Jumat Siang,16 Maret 2018.
Hal ini dilakukan oleh Cagub dan Cawagub Arinal dan Nunik sebbagai kepedulian bagi para petani di Provinsi Lampung,sekaligus bertatap muka untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Acara ini dihadiri oleh sekitar dua ribu warga yang terdiri dari para pengurus kelompok tani yang mewakili 13 Kabupaten di Lampung.
Menurut Arinak Latar belakang dari gagasan diluncurkannya Kartu Petani Berjaya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, dikarenakan sebagian besar 70% warga Lampung, hidup berprofesi sebagai petani.
“Kami berharap Kartu Petani Berjaya ini dapat membantu para petani dalam mengatasi ketersediaan sarana produksi dalam penyediaan benih dan pupuk untuk petani tanaman semusim dan petani tanaman keras. Kami juga ingin memberikan bantuan permodalan berupa kredit usaha tani dan beasiswa bagi anak-anak petani yang berprestasi,” ujar Arinal saat menggelar Konferensi pers dilapangan desa Rama Jaya kecamatan Raman Utara Lampung Timur.
Diketahui Lahan sawah irigasi yang tersebar di Provinsi Lampung seluas kurang lebih 457 hektar (baik di Lampung Tengah, Timur dan Selatan) berpotensi besar dan nyata untuk menjadikan lumbung pangan nasional. Contohnya 40% suplai kebutuhan pangan di Ibukota bersumber dari Provinsi Lampung, selain itu, Provinsi ini juga mendapat peringkat ke 7 surplus tingkat nasional terhadap produksi padi.
Menurut Arinal yang didampingi Nunik saat dirinya mendengar curhatan petani seperti biaya produksi yang tinggi namun ketika panen tiba harga beras anjlok,Nunik mengaku
akan memberikan perhatian lebih mengenai tata kelola sektor pertanian,
” kedepan agar bisa produksinya tidak hanya dihasilkan sebagai bahan baku, tetapi ditingkatkan sebagai olahan setengah jadi.seperti gabah yang dijual berasnya,bukan gabahnya,” papar Nunik.(*)
Comments are closed.